Budaya Carok. APengertian Budaya Carok dan Celurit Menurut Zulkarnain dkk (2003 75) Carok dalam bahasa Kawikuno artinya perkelahian Biasanya melibatkan dua orang atau dua keluarga besar Carok adalah sebuah pembelaan harga diri ketika diinjakinjak oleh orang lain yang berhubungan dengan harta tahta dan wanita Intinya adalah demi kehormatan.

Carok Madura Sakera Watak Keras Orang Madura Part 1 Youtube budaya carok
Carok Madura Sakera Watak Keras Orang Madura Part 1 Youtube from youtube.com

pulau Madura budaya Carok dan menggunakan Celurit untuk menghabisi lawannya masih tetap ada baik itu di Bangkalan Sampang maupun Pamekasan Mereka mengira budaya tersebut hasil ciptaan leluhurnya tidak menyadari bila hasil rekayasa penjajah Belanda Pelaku Carok bisa satu orang melawan satu orang satu orang.

Carok Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Munculnya budaya carok di pulau Madura bermula pada zaman penjajahan Belanda yaitu pada abad ke18 M hingga menjadi Tradisi di Pulau Madura Setelah Pak Sakerah tertangkap dan dihukum gantung di Pasuruan orang orang di Jawa Timur mulai berani melakukan perlawanan pada Belanda Senjatanya adalah celurit Saat itulah timbul keberanian melakukan perlawanan Namun pada masa itu mereka tidak.

Carok, Antara Tradisi dan Kriminalitas Jalal's Blog

PenyebabCaraPemaknaanDaftar PustakaDalam masyarakat Madura melecehkan istri dan anak orang lain merupakan hal yang memalukan bagi suaminya dan keluarganya Masyarakat Madura menganggap istri sebagai bagian dari kehormatan lakilaki sehingga bentuk pelecehan apapun berarti mencari kematian Salah satu prinsip hidup masyarakat Madura yaitu membalas sesuatu sama persis dengan perbuatan yang diterimanya Bila ada anggota keluarga yang terbunuh maka keluarganya juga akan membalas dengan cara yang sama Pemenang Carok selalu menyimpan baju dan senjata lawan yang dibunuhnya dan kemudian memberikannya kepada anak dan kerabat dekat pelaku Carok yang terbunuh Tujuannya adalah untuk membalaskan dendam atas kematiannya Hal ini membuat Carok menjadi sesuatu yang diwariskan secara turun temurun Dalam perkara sengketa Carok dijadikan sebagai cara terakhir untuk menyelesaikan masalah Pihak yang bersengketa akan mengadakan musyawarahterlebih dahulu untuk mencapai kesepakatan damai Jika tidak terjadi kesepakatan maka Carok di Carok dapat dilakukan dengan dua cara yaitu ngonggai dan nyelep Ngonggai yaitu menantang lawan secara terangterangan dengan mendatangi rumahnya Sedangkan nyelep yaitu menyerang lawan dari samping atau dari belakang saat dalam keadaan lengah Selain itu Carok juga dapat terjadi secara mendadak tanpa ada persiapan sebelumnya Ini terjadi saat ada pelecehan harga diri secara tibatiba Carok secara terangterangan memerlukan tiga syarat yaitu kadigdajan tampeng sereng dan banda Kadigdajan berarti pihak yang akan berkelahi harus memiliki kesiapan secara fisik dan mental yaitu bela diri dan keberanian Tampeng sereng berarti memiliki tubuh yang kebal sedangkan banda adalah biaya yang harus disiapkan untuk memulai Carok dan menanggung biaya setelahnya Banda digunakan untuk membayar mantratubuh kebal membiayai ritual kematian dari pelaku Carok yang terbunuh serta meringankan hukuman dalam putusan sidang peradilan Carok hanya dilakukan jika pihak yang akan berkelahi telah meneri Dalam masyarakat Madura Carok dimaknai sebagai bentuk mempertahankan harga diri terutama dalam perkara suami terhadap istrinya Carok menjadi lambang kekuasaan suami terhadap istrinya sehingga terbentuk budaya berumah tangga terutama pada cara menerima tamu cara berpakaian dan pernikahan antar keluarga Selain itu Carok juga menjadi pembentuk budaya pemukiman masyarakat Madura Dari segi status sosial Carok dijadikan alat untuk memperoleh kekuasaan dan melambangkan kekuatan bagi kerabat dan lingkungan sosial pelakunya Oleh karenanya pemenang dalam Carok akan menyimpan senjata yang dipakai untuk membunuh serta mengubur mayat lawannya di pekarangan rumahHal ini dilakukan sebagai bentuk pewarisan dendam kepada keturunan dari pelaku Carok Djatmiko WP (April 2019) “Rekonstruksi Budaya Hukum Dalam Menanggulangi Carok di Masyarakat Madura Berdasar NilaiNilai Pancasila Sebagai Sarana Politik Kriminal” Jurnal Hukum Progresif 7 (1)Hastijanti Retno (Juli 2005) “Pengaruh Ritual Carok terhadap Permukiman Tradisional Madura” Dimensi 33 (1) 9–16 Parameter |urlstatus= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Jufri Muwaffiq (Mei 2017) “Nilai Keadilan dalam Budaya Carok” Jurnal Yustitia 18 (1) 13–22 Parameter |urlstatus= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Supriyadi Ardhana IK dan Wahyuni AAAR (2017) “Pergeseran Makna Carok Bagi Masyarakat Pulau Sapudi Kabupaten Sumenep Madura 1970 – 2010” Humanis 18 (2) 88–95 ISSN 2302920X Parameter.

AspekAspek Psikologis dalam Budaya Carok Asiyah Insight

Budaya carok di kalangan orang2 madura bahkan bergeser bukan karena membelah harga diri sj tetapi ada kalanya hanya ketersinggungan yg sipatnya sepeleh berakhir dgn carok contoh kasus HP anak di tegur sm keluarga yg lain berakhir dgn carok Dari sisi lain kalo kita melihat carok ini lebih terhadap emosi yg tdk terkendali dan tidak memperhitungkan masa depan dia keluarga istri maupun.

Carok Madura Sakera Watak Keras Orang Madura Part 1 Youtube

BAB II ASAL USUL “CAROK”

Budaya Carok (Sang Legenda Pak Sakera) Kompasiana.com

Kebudayaan Carok Pada Masyarakat Madura Welcome To Ignasia

AspekAspek Psikologis dalam Budaya Carok The Madurese community has a very unique and distinctive culture one of which is Carok Carok culture is an attempt to kill men against men as a result of lowered selfesteem Author Barokatul Asiyah Darmawan MuttaqinPublish Year 2021.